Skip to main content

Pengertian Histologi, Cara Mudah dan Praktis Membuat Preparat Basah Histologi



Di sini penulis bakal share pengetahuan bagaimana Langkah buat preparat histologi atau cara membuat sediaan jaringan histologi. Sebelum kita buat preparat dengan baik, kita mesti memahami pengertian histologi. 
Histologi adalah pengetahuan yang pelajari perihal susunan jaringan dengan detil memanfaatkan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tidak tebal, satu diantara cabang-cabang biologi. Histologi bisa pula dikatakan sebagai pengetahuan anatomi mikroskopis. 
Histologi benar-benar bermanfaat dalam pelajari kegunaan fisiologi beberapa sel pada badan, baik manusia, hewan, dan tumbuhan, serta berbentuk histopatologi ia bermanfaat dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan perubahan kegunaan fisiologi serta deformasi organ. Jadi contoh, di sektor kedokteran, hadirnya tumor membutuhkan hasil kontrol contoh (sampel) jaringan. Di sektor pertanian, kontrol keadaan jaringan pengangkut bisa mensupport diagnosis serangan hawar daun tembakau. 
Dalam pelajari pengetahuan histology ada sediaan atau preparat, yang dalam membuatnya dimaksud mikroteknik. Pembuatan sediaan jaringan itu dijalankan lewat sebagian stage seperti fiksasi, pemendaman serta pemotongan lalu pemulasan atau pewarnaan. 


Bagaimanakah cara membuat preparat/sediaan jaringan histology? 

A. PENGERTIAN HISTOLOGI 
Histologi adalah pengetahuan yang memepelajari perihal jaringan badan serta langkah jaringan ini membuat organ-organ. Akar kata Yunani histo bisa di alihkan jadi ‘jaringan’ atau ‘jaring’ karna umumnya jaringan adalah jarring filamen serta serat yang sama-sama terhubung, baik selular ataupun non selular, dengan susunan membranosa. 
Jaringan dibuat oleh dua komponen yang sama-sama berhubungan yakni sel serta matriks ekstrasel. Matriks ekstrasel terdiri atas banyak type molekul, serta umumnya salah satunya begitu rumit serta membuat susunan kompleks, seperti serabut serta membrane basal. Kegunaan matriks ekstrasel ini yaitu jadi penunjang mekanis untuk beberapa sel, mengangkut nutrient ke beberapa sel, serta membawa katabolit serta product sekresi. Meskipunpun hasilkan matriks ekstrasel, sel tersebut di pengaruhi serta kadang-kadang di atur oleh molekul-molekul matriks. Hingga ada seperti hubungan intensif pada beberapa sel serta matriks. 
Tiap-tiap jaringan dibuat oleh sebagian type sel serta dengan ciri khas oleh asosiasi sel serta matriks ekstrasel yang khusus. Asosiasi yang ciri khas ini bakal memudahkan pengenalan beberapa besar subtype jaringan. Kebanyakan organ dibuat oleh gabungan sebagian type jaringan, terkecuali susunan saraf pusat, yang nyaris semuanya terdiri atas jaringan saraf. Kombinasi yang pas dari jaringan-jaringan itu sangat mungkin bergunanya tiap-tiap organ serta organisme keseluruhannya. 
Ukuran sel serta matriksnya yang kecil membawa dampak histology tergantung pada pemakaian mikroskop. Perkembangan di sektor kima, biologi molecular, fisiologi, imunologi serta patologi dan hubungan pada bagian-bidang itu begitu terutama buat peroleh pengetahuan yang tambah baik dibagian bilogi jaringan. Pembiasaan dengan alat serta cara tiap-tiap cabang pengetahuan begitu terutama buat mengerti topic evaluasi dengan baik, hingga makalah ini bakal mengulas sebagian cara yang di gunakan dalam pelajari sel serta jaringan. 

B. PEMBUATAN SEDIAAN JARINGAN 
Pekerjaan buat jaringan sampai siap buat di amati di sebut histoteknik atau mikroteknik. Prosedur yang seringkali diperlukan dalam pelajari jaringan persiapan sediaan histology atau irisan jaringan yang bisa dipelajari dengan pertolongan mikroskop sinar. Dengan mikroskop sinar, jaringan dilihat lewat berkas sinar yang menembus jaringan. Karna organ serta jaringan umumnya sangat tidak tipis buat ditembus sinar, jaringan itu mesti iris jadi lembaran-lembaran tidak tebal yang translusen serta lalu dilekatkan diatas kaca objek sebelumnya jaringan itu bisa di check. 
Sediaan jaringan (preparat) mikroskopik yang baik mesti di buat demikian rupa hingga jaringan pada sediaan itu tetaplah mempunyai susunan serta komposisi molekul yang sesuai sama di badan. Walau demikian pada praktiknya, hal semacam ini tidak sering bisa dijalankan serta nyaris senantiasa ada artefak, distorsi, serta hilangnya komponen-komponen karena sistem persiapannya. Tersebut tahapan-tahapan basic yang diaplikasikan pada pembuatan preparat (sediaan) jaringan histology : 
1. Fiksasi 
Jika preparat yang permanen dikehendakai, jaringan mesti difiksasi. Untuk menjauhi jaringan pencernaan jaringan oleh enzim didalam sel atau oleh bakteri serta buat menjaga susunan serta komponen molekul, potongan organ mesti diproduksi dengan pas, sebelumnya atau secepat mungkin saja sesudah organ diangkat dari badan hewan. Fiksasi bisa dijalankan dengan kimiawi atau bisa saja dengan langkah fisika. Pada fiksasi kimiawi, jaringan umumnya di rendam dalam larutan yang menyetabilkan atau pada bahan pengikat yang dimaksud bahan fiksasi. Karna bahan fiksasi membutuhkan saat buat meresap seutuhnya dalam jaringan, jaringan itu umumnya dipotong jadi fragmen kecil sebelumnya difiksasi buat memudahkan pnetrasi bahan fiksasi serta buat menanggung pengawetan jaringan. 
Salah satu bahan fiksasi paling baik buat kontrol mikroskop sinar teratur yaitu larutan dapar isotonic dari formaldehid 37%. Formaldehida serta glutaradelhida, yakni bahan fiksasi beda yang banyak di gunakan, didapati bereaksi dengan gugus amina protein jaringan. Pada glutaradelhida, kerja fiksasinya diperkuat karna zat ini adalah dialdehida yang bisa membuat ikatan-silang antarprotein. 

2. Pemendaman serta Pemotongan 
Jaringan biasanya dipendam dalam medium padat buat membantu pemotongan. Untuk peroleh sediaan yang tidak tebal dengan mikrotom, jaringan mesti di infiltrasi setelah fiksasi dengan substansi pemendam yang anggota sifat padat pada jaringan. Bahan pemendaman mencakup paraffin, serta dammar plastik. Paraffin diperlukan dengan teratur buat mikroskop sinar, dammar diperlukan baik pada mikroskop sinar ataupun electron. 
Sistem pemendaman atau impregnasi jaringan umumnya didahului oleh dua step paling utama yakni pengeringan (dehydration) serta penjernihan (clearing). Air awal mula di hilangkan dari potongan jaringan yang mau di simpan lewat cara merendamnya berturut-turut dengan bertahap dalam larutan etanol serta air, umumnya dari etanol 70% hingga 100% (pengeringan). Etanol lalu digantikan dengan larutan yang bisa bercampur dengan alcohol serta media pemendaman. Pada saat jaringan di infiltrasi oleh pelarut, jaringan umumnya jadi jernih (transparan). Sesudah jaringan itu dipenuhi oleh larutan, jaringan dimasukkan dalam paraffin cair didalam oven, pada suhu 52-60. Panas bakal menguapkan pelarut dalam jaringan serta celah jaringan yang ditinggalkan bakal berisi paraffin. Sesudah di keluarkan dari oven, potongan jaringan dengan paraffin didalamnya bakal jadi keras. 
Blok keras yang diisi jaringan lalu ditempatkan disuatu alat dimaksud mikrotom serta di irislah dengan pisau baja atau pisau kaca mikrotom jadi potongan setebal 1-10 unit jarak beda yang umum diperlukan dalam histology yaitu nanometer serta angstrom. Lembaran jaringan diapungkan di atas air serta dipindahkan keatas kaca objek buat dipulas. 

3. Pemulasan 
Supaya bisa dipelajari di bawah mikroskop, sediaan umumnya mesti dipulas atau diwarnai karna umumnya jaringan tidak berwarna. Oleh maka itu, beberapa cara pemulasan jaringan sudah didesain supaya beragam unsure jaringan terang tampak serta bisa dibedakan satu dengan yang beda. Kebanyakan pewarna ini berbentuk jadi senyawa asam atau basa serta relatif membuat ikatan elektrostatik (garam) dengan radikal yang bisa terionisasi di jaringan. Komponen jaringan dengan muatan netto negative (anionic) lebih gampang di nyenyak dengan pewarna basa yang dimaksud basofilik, sedang komponen kationik, seperti protein dengan adanya banyak gugus amino yang terionisasi, mempunyai afinitas buat pewarna asam serta dimaksud asidofilik. 
Contoh pewarna basa yaitu biru toluidin, biru alcian serta biru metilen. Hematoksilin bekerja seperti pewarna basa, berarti zat ini memulas komponen basofilik jaringan. Komponen jaringan paling utama yang mengionisasi serta bereaksi dengan pewarna basa bakal mengikat zat basa karna ada asam dalam komposisi jaringan itu. 
Contoh pewarna asam umpamanya G jingga (orange G), eosin serta asam fukhsin memulas komponen asidofilik jaringan seperti mitokondria, granula skretoris, serta kolagen. 
Dari semuanya pewarna, gabungan hematoksilin serta eosin (H&E) yang paling banyak digunakan. Hematoksilin memulas DNA intisel serta susunan asam yang lain di sel (seperti sisi sitoplasma yang kaya-RNA serta matriks tulang riskan) jadi biru. Demikian sebaliknya, eosin memulas sitoplasma serta kolagen jadi merah muda. Terkecuali masih banyak pewarna yang lain umpamanya trikom yang berguna menampakan inti serta sitoplasma dengan terang dan menopang membedakan komponen jaringan ekstrasel dari pada H&E. 
Basic kimiawi buat prosedur pemulasan yang lain lebih susah daripada hubungan elektrostatik yang memicu basofilia serta asidofilia. DNA dengan khusus bisa diidentifikasikan serta dikuantifikasi dalam inti sel dengan memanfaatkan reaksi feulgen, pada reaksi ini, gula deoksiribosa dihidrolisis oleh asam hidroklorat lemah, yang dibarengi dengan pemrosesan dengan reagen asam periodat serta schiff (PAS). Tehnik PAS didasarkan pada transformasi gugus 1, 2-glikol yang ada dalam gula jadi residu aldehid, waktu lalu bereaksi dengan reagen Schiff buat hasilkan warna magenta atau ungu. 
Polisakarida membuat satu grup yang begitu heterogen di jaringan serta ada baik berbentuk bebas atau gabungan dengan protein serta lipid. Karna kandungan gula heksosnya, beberapa besar polisakarida dapat juga diunjukkan dengan reaksi PAS. Polisakarida bebas yang berlimpah disel hewan adalah glikogen, yang bisa diunjukkan oleh PAS di hati, otot lurik, serta jaringan beda yang menimbunnya. 
Rantai gula bercabang pendek menempel pada asam amino glikoprotein hingga umumnya glikoprotein terpulas positif oleh PAS. Glikosaminoglikan (GAG) adalah polisakarida anionic yang berantai panjang serta tidak bercabang serta memiliki kandungan gula teraminasi. Banyak glikosaminoglikan yang disintesis disaat menempel pada inti protein serta membuat satu kelompok makromolekul yang dimaksud proetoglikan, sebagai bahan terutama matriks ekstra sel (ECM) disaat disekresi. 
Material basofilik atau yang terpulas positif dengan PAS setelah itu bisa diidentifikasi oleh pemrosesan awal sediaan jaringan lewat pencernaan enzim dengan satu enzim yang dengan khusus mengolah satu substra, serta membiarkan sisi yang lain yang berdekatan. Pada banyak prosedur, susunan spesifik seperti inti sel jadi terlabel, namun sisi sel beda seringkali tidak kelihatan. Dalam hal semacam ini, pulasan balik (counterstain) diperlukan buat memberikannya info penambahan. Pemulas balik umumnya yaitu pewarna tunggal yang didapatkan disuatu sediaan dengan cara beda buat memudahkan pengenalan inti atau susunan beda. 
Susunan yang kaya lipid terbaik diunjukkan dengan zat pewarna yang larut-lipid buat menjauhi langkah persiapan seperti pemrosesan dengan panas, xylene, paraffin, yang bisa buang lipid. Sediaan beku dipulas dalam larutan alcohol yang tersaturasi dengan satu pewarna lipofilik seperti sudan black. Zat warna larut dalam dropet lipid sel serta susunan beda yang kaya lipid, sebagai terpulas hitam. 
Cara teristimewa buat temukan cholesterol, fosfolipid, serta glikolipid berguna pada diagnosis penyakit metabolic dengan terjadinya akumulasi barbagai type lipid di dalam sel. Terkecuali pemulasan jaringan dengan pewarna, tehnik impregnasi logam yang umumnya memanfaatkan garam perak adalah cara yang umum dalam perlihatkan serat matriks ekstrasel spesifik serta element sel khusus di jaringan saraf. 
Lama total prosedur, dimulai dengan pas fiksasi hingga penilaian jaringan dibawah mikroskop sinar bisa membutuhkan saat dari 12 jam 2, 5 hari, yang tergantung pada ukuran jaringan, bahan fiksasi, media pemendaman serta cara pemulasan. Langakah paling akhir sebelumnya penilaian yaitu menempelkan kaca penutup pada kaca objek dengan media perekat. 


C. MASALAH PADA PENGKAJIAN SEDIAAN JARINGAN 
Hal terutama yang butuh di ingat sepanjang pelajari serta menginterpretasi sediaan jaringan yang terpulas di bawah mikroskop yaitu kalau sediaan mikroskop adalah hasil akhir dari sederetan sistem yang berasal dengan pengumpulan jaringan serta selesai dengan peletakan kaca penutup pada kaca objek. Sebagian stage prosedur ini bisa membuat perubahan bentuk jaringan, serta hasilkan kelainan susunan enteng yang dimaksud artifak. Susunan yang tampak dengan mikroskopis bisa berlainan dengan susunan yang didapati pas susunan itu masih tetap hidup. 
Salah satu distorsi itu yaitu pengerutan yang diakibatkan oleh bahan fiksasi, oleh etanol, serta panas yang dibutuhkan buat pemendaman paraffin. Karena pengerutan yaitu munculnya ruangan artifisial pada beberapa sel serta unsure jaringan beda. Penyebab beda munculnya ruangan artificial yaitu hilangnya molekul, seperti lipid, glikogen atau zat dengan berat molekul rendah, yg tidak cukup kuat ditahan dalam jaringan oleh bahan fiksasi atau terbuang dengan cairan pas sistem pengeringan atau penjernihan. Patahan enteng pada sediaan juga tampak jadi ruangan besar di jaringan. 
Artifak beda bisa mencakup pengeriputan sediaan yang kadang-kadang di salah artikan jadi susunan linear seperti kapiler darah, lalu endapan pemulas yang bisa dikacaukan dengan susunan sel seperti granula sitoplasma. 
Hingga seandainya satu jaringan tiga-dimensi iris dengan sediaan yang begitu tidak tebal, sediaan itu nampaknya cuma mempunyai dua dimensi ; panjang serta lebar. Ketika mengecek satu sediaan dibawah mikroskop, mesti senantiasa di ingat kalau suatu hal bisa hilang dimuka atau dibelakang sediaan itu karna banyak susunan jaringan yang lebih tidak tipis dari pada sediaan itu. Susunan bundar yang tampak dengan mikroskopis bisa berbentuk irisan lewat susunan sferis atau silinder serta saluran dengan irisan melintang tampak seperti cincin, diluar itu susunan dalam satu jaringan mempunyai tujuan yang tidak sama, deskripsi dua dimensinya bakal beragam, yang tergantung pada bagian irisan. 
1. Histologi adalah pengetahuan yang memepelajari perihal jaringan badan serta langkah jaringan ini membuat organ-organ. 
2. Jaringan dibuat oleh dua komponen yang sama-sama berhubungan yakni sel serta matriks ekstrasel yang memiliki ukuran mikroskopis, hingga dalam pengamatannya dibutuhkan mikroskop. 
3. Sebelum lakukan pengkajian, dibutuhkan ada sediaan jaringan, yang langkah membuatnya dimaksud histoteknik. 
4. Tahapan dalam pembuaatan sediann jaringan yaitu fiksasi, pemendaman serta pemotongan, pemulasan serta selesai dengan peletakan kaca penutup pada kaca objek.

Popular posts from this blog

Cara-Cara UJI HA Dan HI Yang Praktis dan Mudah Dipahami

Kreatif Education - Disini penulis akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara Uji HA dan HI. Sebelum kita masuk kedalam materi Uji Ha dan Hi, teman teman harus mengetahui Pengertian HA , HI. Apa manfaat uji HA dan HI. Hemaglutination (HA) serta Hemaglutination Inhibition (HI) Test 1. Mengetahui ada tidaknya perkembangan virus ND dengan menggunakan uji HA serta HI cepat. 2. Mengetahui ada tidaknya perkembangan virus ND dengan menggunakan uji HA serta HI lambat. 3. Mengidentifikasi virus yang menghalangi aglutinasi dengan uji HI cepat. 4. Mengukur titer antibodi pada virus ND dengan uji HI lambat. 5. Uji hemaglutinasi dengan pelat mikro untuk ketahui titer enceran virus yang paling kecil yang masih tetap dapat mengaglutinasi eritrosit ayam serta kendala aglutinasi dengan pelat mikro bermanfaat untuk ketahui titer pengenceran paling kecil antibodi pada serum ayam yang masih tetap dapat menghalangi aglutinasi virus spesifik. Pemeriksaan Mikrobiologi Uji HA  UJI HEMAGLUT

Cara Membuat Preparat basah dan Preparat Kering, Paling Lengkap dan Prakrtis

Di bawah ini yaitu kajian mengenai langkah buat preparat/pembuatan preparat, cara membuat prepara itu ada beberapa macam salah satunya ; langkah buat preparat irisan, langkah buat preparat basah, terangkan langkah buat preparat irisan, langkah buat preparat kering. Ada beragam jenis tehnik untuk menolong pelajari objek biologi. Umpamanya, ketika penilaian bagian-bagian penyusun daun, dibutuhkan tehnik pembuatan sayatan serta tehnik pembuatan preparat. Segala teknik tersebut di antaranya sebagai berikut. Pemotongan dari arah yang berlainan juga akan hasilkan penampakan yang berlainan juga. Jadi contoh dua buah tomat jika dipotong dari arah yang berlainan, akhirnya juga berlainan. Apakah yang disebut dengan pemotongan melintang serta pemotongan membujur itu? Cermati gambar berikut ini! Langkah Pembuatan Preparat Basah Sebelumnya buat preparat baik yang basah ataupun yang kering ataupun yang basah, pertama-tama mesti menyiapkan terlebih dulu perlengkapannya. Alat untuk bu

GALENIKA EKSTRAK

GALENIKA EKSTRAK Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang di ambil sarinya. Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.Cairan penyari masuk kedalam zat-zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya,kemudian, zat berkhasiat tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia  lain yang kurang bermanfaat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya sebagai berikut: Drazat kehalusan Derazat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung tersebut untuk disari.semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses penyarian, ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus di buat semakin halus 2.Temperatur suhu dan lamanya waktu Suhu harus di sesuaikan de