Skip to main content

ILMU RESEP OBAT , ILMU FARMASI, SEJARAH FARMASI DAN FARMAKOPE

ILMU RESEP , ILMU FARMASI, SEJARAH FARMASI DAN FARMAKOPE


Artikel farmasi penulis sampaikan mengenai, ilmu resep, ilmu-ilmu farmasi, sejarah farmasi dengan para ilmuan yang sangat berjasa di dunia farmasi, farmakope, admunistrasi farmasi dan masih banyak ilmu farmasi lainnya penulis tulis dalam artikel farmasi ini.
Sebelum kita mengetahui lebih dalam apa itu Ilmu resep kita harus mengerti pengertian resep itu sendiri.

Pengetahuan resep yaitu pengetahuan yang pelajari mengenai langkah penyediaan obat – obatan jadi bentuk spesifik sampai siap dipakai jadi obat. Ada asumsi kalau pengetahuan ini memiliki kandungan sedikit kesenian, jadi disebutkan kalau pengetahuan resep yaitu pengetahuan yang pelajari seni mengolah obat (art of drug compounding), terlebih diperuntukkan untuk melayani resep dari dokter.

Penyediaan obat-obatan di sini memiliki kandungan makna pengumpulan, pengenalan, pengawetan serta pembakuan berbahan obat-obatan. Lihat ruangan lingkup dunia farmasi yang cukup luas, jadi gampang dipahami kalau pengetahuan resep tidak bisa berdiri dengan sendiri tanpa ada hubungan kerja yang baik dengan cabang pengetahuan beda, seperti Fisika, Kimia, Biologi serta Farmakologi.
Histori Kefarmasian

Pengetahuan resep sesungguhnya sudah ada di kenal yaitu sejak munculnya penyakit. Dengan terdapatnya manusia didunia ini mulai muncul peradaban serta mulai berlangsung penebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha orang-orang untuk lakukan usaha mencegah pada penyakit.
Ilmuwan-ilmuwan yang berjasa dalam perubahan farmasi serta kedokteran yaitu :
Ø Hipocrates (460-370), yaitu dokter Yunani yang mengenalkan farmasi serta kedokteran dengan ilmiah. Serta Hipocrates dikatakan sebagai Ayah Pengetahuan Kedokteran
Ø Dioscorides (era ke-1 sesudah Masehi), yaitu pakar botani Yunani, adalah orang pertama yang memakai tumbuh-tumbuhan jadi pengetahuan farmasi terapan. Karyanya De Materia Medica. Obat-obatan yang dibuatnya yakni Aspiridium, Opium, Ergot, Hyosyamus serta Cinnamon.
Ø Galen (130-200 sesudah Masehi), yaitu dokter serta pakar farmasi bangsa Yunani. Karyanya dalam pengetahuan kedokteran serta obat-obatan yang datang dari alam, formula serta sediaan farmasi yakni Farmasi Galenika.

Pengertian Resep 
Resep yaitu keinginan teryulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang di beri izin berdasar pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku pada apoteker pengelola apotik untuk sediakan serta menyerahkan obat-obatan untuk pasien. Resep dimaksud juga formulae medicae, terbagi dalam formulae officinalis (yakni resep yang terdaftar dalam bukku farmakope atau buku yang lain serta adalah standard) serta formulae magistrasi (yakni resep yang terdaftar dalam buku farmakope atau buku yang lain serta adalah standard) serta formulae magistralis (yakni resep yang ditulis oleh dokter).

Resep senantiasa diawali dengan sinyal R/yang berarti recipe (ambilah). Dibelakang sinyal ini (R /) umumnya baru tercantum nama serta jumlah obat. Biasanya resep ditulis dalam bhs Latin. Satu resep yang lengkap mesti berisi :
ü Nama, alamat serta nomor izin praktik dokter, dokter gigi atau dokter hewan
ü Tanggal penulisan resep, nama setian obat atau komposisi obat
ü Sinyal R/di bagian kiri tiap-tiap penulisan resep
ü Sinyal tangan atau paragraph dokter penulis resep sesuai sama ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
ü Nama pasien, type hewan, usia, dan alamat/yang memiliki hewan
ü Sinyal seru serta paragraph dokter untuk resep yang memiliki kandungan obat yang jumlahnya lebih dari dosis maksimum.


ILMU RESEP

Ilmu Resep yaitu ilmu yang pelajari mengenai langkah penyediaan obat-obatan jadi bentuk sediaan spesifik sampai siap dipakai jadi obat.

Ada asumsi kalau pengetahuan ini memiliki kandungan sedikit kesenian, jadi bisa disebutkan kalau pengetahuan resep yaitu pengetahuan yang pelajari seni mengolah obat (art of drug compounding), terlebih diperuntukkan untuk melayani resep dari dokter.

Penyediaan obat-obatan di sini memiliki kandungan makna pengumpulan, pengenalan, pengawetan serta pembakuan berbahan obat-obatan.
Lihat ruangan lingkup dunia farmasi yang cukup luas, jadi gampang dipahami kalau pengetahuan resep tidak bisa berdiri dengan sendiri tanpa ada kerja sama yang baik dengan cabang pengetahuan yang beda, seperti fisika, kimia, biologi serta farmakologi.

Histori Kefarmasian Dunia Serta Indonesia
Pengetahuan resep sesungguhnya sudah ada di kenal yaitu sejak munculnya penyakit. Dengan terdapatnya manusia didunia ini mulai muncul peradaban serta mulai berlangsung penebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha orang-orang untuk lakukan usaha mencegah pada penyakit.

Ilmuwan- ilmuwan yang berjasa dalam perubahan farmasi serta kedokteran


Ilmuan yang paling berjasa di Farmasi yaitu Hipocrates (460-370), yaitu dokter Yunani yang mengenalkan farmasi serta kedokteran dengan ilmiah. Serta Hipocrates dikatakan sebagai Ayah Pengetahuan Kedokteran.
Dioscorides (era ke-1 sesudah Masehi), yaitu pakar botani Yunani, adalah orang pertama yang memakai tumbuh- tumbuhan jadi pengetahuan farmasi terapan. Karyanya De Materia Medica. Obat-obatan yang dibuatnya yakni Aspiridium, Opium, Ergot, Hyosyamus serta Cinnamon.
Galen (130-200 sesudah Masehi), yaitu dokter serta pakar farmasi bangsa Yunani. Karyanya dalam pengetahuan kedokteran serta obat-obatan yang datang dari alam, formula serta sediaan farmasi yakni Farmasi Galenika.
Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 sesudah masehi), Yaitu seseorang dokter serta pakar kimia dari Swiss yang mengatakan dianya Paracelcus, begitu besar pengaruhnya pada perubahan farmasi, mempersiapkan bahan obat khusus serta mengenalkan zat kimia jadi obat internal.

Pengetahuan farmasi baru jadi ilmu dan pengetahuan yang sebenarnya berlangsung pada era XVII di Perancis. Pada th. 1797 sudah berdiri sekolah farmasi yang pertama di perancis serta buku mengenai farmasi mulai diterbitkan dalam sebagian bentuk diantaranya buku pelajaran, majalah, Farmakope ataupun komentar.

Perkembangan di Perancis ini dibarengi oleh negara Eropa yang beda, umpamanya Italia, Inggris, Jerman, dan sebagainya. Di Amerika sekolah farmasi pertama berdiri pada th. 1821 di Philadelphia.
Searah dengan perubahan ilmu dan pengetahuan, jadi pengetahuan farmasipun alami perubahan sampai terpecah jadi pengetahuan yang semakin khusus, namun sama-sama terkait, umpamanya farmakologi, farmakognosi, galenika serta kimia farmasi.

Perubahan farmasi di Indonesia telah diawali sejak jaman Belanda, hingga buku dasar ataupun undang-undang yang berlaku pada saat itu berkiblat pada negeri Belanda.
Sesudah kemerdekaan, buku dasar ataupun undang-undang yang di rasa masih tetap pas tetaplah dipertahankan, sedang yang tidak cocok sekali lagi di hilangkan.

Pekerjaan kefarmasian terlebih pekerjaan mengolah obat-obatan ditangani di apotek yang dikerjakan oleh Asisten Apoteker dibawah pengawasan Apoteker.

Bentuk apotek yang sempat berada di Indonesia ada 3 jenis : apotek umum, apotek darurat serta apotek dokter.

Dalam lakukan aktivitas di apotek dari mulai menyiapkan bahan hingga penyerahan obat, kita mesti berdasar pada buku resmi farmasi yang di keluarkan oleh Departemen Kesehatan, diantaranya buku Farmakope (datang dari kata “Pharmacon” yang bermakna toksin/obat serta “pole” yang bermakna buat).
Buku ini berisi kriteria kemurniaan, sifat kimia serta fisika, langkah kontrol, dan sebagian ketetapan beda yang terkait dengan obat-obatan.

Nyaris tiap-tiap negara memiliki buku farmakope sendiri, seperti :
· Farmakope Indonesia punya negara Indonesia
· United State Pharmakope (U. S. P) punya Amerika
· British Pharmakope (B. P) punya Inggris
· Nederlands Pharmakope punya Belanda

Pada farmakope-farmakope itu ada ketidaksamaan dalam ketetapan, hingga menyebabkan kesusahan apabila satu resep dari negara A mesti di buat di negara B. Oleh karenanya tubuh dunia dalam bagian kesehatan, WHO (world health organization) menerbitkan buku Farmakope Internasional yang bisa di setujui oleh semuanya anggotanya. Namun hingga saat ini semasing negara memegang teguh farmakopenya.

Sebelumnya Indonesia memiliki farmakope, yang berlaku yaitu farmakope Belanda. Baru pada th. 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, serta sejak itu farmakope Belanda digunakan jadi rujukan saja.

Buku-buku farmasi yang di keluarkan oleh Departemen Kesehatan :
· Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962
· Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 20 Mei 1965
· Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 Mei 1966
· Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972
· Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974
· Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978
· Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979
· Farmakope Indonesia IV terbit 5 Desember 1995

Yang memiliki hak menulis resep yaitu dokter, dokter gigi (terbatas pada penyembuhan gigi serta mulut) , dokter hewan (terbatas pada pengobatan hewan). Dokter gigi di beri izin menulis resep dari semua jenis obat untuk penggunaan obat lewat mulut, injeksi (parentral) atau langkah penggunaan yang lain, terutama untuk menyembuhkan penyakit gigi serta mulut. Sedang pada prmbiusan pada umumnya tetaplah dilarang untuk dokter gigi (S. E.) Depkes No. 19/Ph/62 Mei 1962. Salinan resep cuma bisa dipertunjukkan pada dokter penulis resep atau yang menjaga pasien, pasien sendiri serta petugas kesehatan atau petugas beda yang berwenang menurut perundang-undangan yang berlaku (misalnya petugas pengadilan apabila dibutuhkan untuk satu perkara).

Baca Juga :  GALENIKA EKSTRAK

Penyimpanan Resep
Apoteker Pengelola Apotek mengatur resep yang sudah ditangani menurut posisi tanggal serta nomor urut penerimaan resep. Resep mesti disimpan sedikitnya sepanjang 3 th.. Resep yang memiliki kandungan narkotika mesti di pisahkan dari resep yang lain. Resep yang disimpan lebih dari periode 3 th. bisa dihilangkan.

Pemusnahan resep bisa dikerjakan lewat cara dibakar atau mungkin dengan langkah beda yang ideal oleh Apoteker Pengelola Apotik bersama dengan sedikitnya seseorang petugas apotik. Pada pemusnahan resep mesti di buat berita acara pemusnahan sesuai sama bentuk yang sudah ditetapkan, rangkap 4 serta ditanda tangani oleh APA dengan sedikitnya seseorang petugas apotik.

Obat adalah semuanya bahan tunggal/kombinasi yang dipakai oleh semuanya mahluk untuk sisi dalam ataupun maupun luar, manfaat menghindar memperingan maupun mengobati penyakit. Menurut undang-undang yang disebut obat adalah satu bahan atau beberapa bahan yang ditujukan untuk dipakai dalam mengaplikasikan diagnose, menghindar, kurangi, menyingkirkan, mengobati penyakit atau tanda penyakit, luka atau kelainan tubuhiah atau rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelok tubuh atau sisi tubuh manusia.

Pengertian Obat Dengan Khusus 

Pengertian obat terbagi menjadi 6 yaitu :
1. Obat Jadi
Yaitu obat dalam kondisi murni atau kombinasi berbentuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk beda yang memiliki tehnis sesuai sama Farmakope Indonesia atau buku beda yang diputuskan oleh pemerintah.

2. Obat Paten
Yaitu obat jadi dengan nama dagang yang tercatat atas nama si pembuat yang dikuasakannya serta di jual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.

3. Obat Baru
Yaitu obat yang terdiri atau diisi zat, baik jadi yang bermanfaat, maupun yg tidak bermanfaat, umpamanya susunan, pengisi, pelarut, pembantu atau komponen beda, yang belum juga di kenal hingga tidak di ketahui manfaat serta manfaatnya.

4. Obat Asli
Yaitu obat yang didapat segera dari bahan- bahan alamiah Indonesia, terolah dengan simpel atas basic pengalaman serta dipakai dalam penyembuhan tradisionil.

5. Obat Esensial
Yaitu obat yang paling diperlukan untuk service kesehatan orang-orang paling banyak serta terdaftar dalam Daftar Obat Esensial yang diputuskan oleh Menteri Kesehatan

6. Obat Generik
Yaitu obat dengan nama resmi yang diputuskan dalam Farmakope Indonesia untuk zat bermanfaat yang dikandungannya.
Pengolongan Obat
Beberapa macam penggolongan obat :
a. Menurut manfaatnya obat bisa dibagi :
a) Untuk mengobati (therapeutic)
b) Untuk menghindar (prophylactic)
c) Untuk diagnose (diagnostic)

Langkah Pemakaian Obat
 langkah pemakaian obat bisa dibagi :
a) Medicamentum ad usum internum (penggunaan dalam), yaitu obat yang dipakai lewat organ serta di beri sinyal etiket putih.
b) Medicamentum ad usum externum (penggunaan luar), yaitu obat yang langkah pemakaiannya terkecuali lewat oral serta di beri sinyal etiket biru. Misalnya implantasi, injek, topical, membrane mucosal, rectal, vaginal, nasal, opthal, aurical, collution/gargarisma.

Langkah Kerja Obat
langkah kerjanya obat bisa dibagi :
a) Local, yaitu obat yang bekerjanya pada jaringan setempat, seperti obat-obat yang dipakai dengan topical penggunaan topical. Misalnya salep, liniment serta cream
b) Systemis, yaitu obat yang didistribusikan keseluruh badan. Misalnya tablet, kapsul, obat minum dan sebagainya.

Menurut undang-undang kesehatan obat dikelompokkan dalam :
a) Obat narkotik (Obat bius), adalah obat yang dibutuhkan dalam bagian penyembuhan serta ilmu dan pengetahuan serta dapatlah menyebabkan ketergantungan yang begitu merugikan jika dipakai tanpa ada pembatasan serta pengawasan.
b) Obat Psikotropika (Obat beresiko), obat yang memengaruhi sistem mental, merangsang serta menegangkan, merubah fikiran/perasaan/tingkah laku orang.
c) Obat keras yaitu semuanya obat yang :
· Memiliki ukuran maximum atau yang terdaftar dalam daftar obat keras.
· Di beri sinyal spesial lingkaran bulat berwarna merah dengan garis pinggir berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis pinggir.
d) Obat Bebas Terbatas yaitu obat keras yang diserahkan tanpa ada resep dokter dalam penyerahan dalam bungkus aslinya serta di beri sinyal peringatan (P1 s/d P6)
e) Obat Bebas yaitu obat yang bisa dibeli dengan bebas, serta tidak membahayakan untuk si pengguna serta di beri sinyal lingkaran hijau dengan garis pinggir berwarna hitam.


FARMAKOLOGI
Farmakologi atau pengetahuan manfaat obat yaitu pengetahuan yang pelajari pengetahuan obat dengan semua aspeknya, baik sifat kimiawi ataupun fisiknya, aktivitas fisiologi, resorpsi, serta nasibnya dalam organism hidup. Serta untuk menyelidiki semuanya hubungan pada obat serta badan manusia terutama, dan pemakaiannya pada penyembuhan penyakit dimaksud klinis. Pengetahuan manfaat obat ini meliputi bagian-bagian yakni :

Penggolongan Pengetahuan Manfaat Obat

Farmakognosi 
Pelajari pengetahuan serta pengenalan obat yang datang dari mineral serta hewan. Pada jaman obat sintetis seperti saat ini, peran pengetahuan farmakognosi sangatlah menyusut. Tetapi pada dasawarsa paling akhir peran jadi sumber untuk obat-obatan baru berdasar pada pemakaiannya dengan empiris sudah jadi makin perlu. Banyak phytoterapeutika baru sudah mulai dipakai sekali lagi (Yunani ; phyto = tanaman), umpamanya tingtura echinaceae (penguat daya tangkas), ekstra Ginkoa biloba (penguat memori), bawang putih (antikolesterol), tingtur hyperici (antidepresi)
.
Biofarmasi
Mempelajari dampak formulasi obat pada dampak terapeutiknya. Dengan kata beda berbentuk sediaan apa obat mesti di buat supaya hasilkan dampak yang maksimal. tersedianya hayati obat pada badan untuk diesorpsi serta untuk lakukan dampaknya juga dipelajari (farmaceutical serta biogical availability). Demikian halnya kesetaraan terapeutis dari sediaan yang memiliki kandungan zat aktif sama (therapeutic equivalence). Pengetahuan sisi ini mulai tumbuh pada akhir th. 1950an serta erat hubungan dengan farmakokinetika.

Farmakodinamika
Pelajari aktivitas obat pada organism hidup terlebih langkah mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, dan dampak therapy yang ditimbulkannya. Secara singkat farmakodinamika meliputi semuanya dampak yang dikerjakan oleh obat pada badan.

Toksikologi 
Yaitu pengetahuan mengenai dampak toksin dari obat pada badan serta sebenarnya termasuk juga juga dalam grup famakodinamika, karna dampak therapy obat terkait erat dengan dampak toksisnya. Pada intinya tiap-tiap obat dalam dosis yang cukup tinggi bisa bekerja jadi toksin serta mengakibatkan kerusakan organism. (“ Sola dosis facit venenum” : cuma dosis buat toksin toksin, Paracelsus).

Farmakoterapi 
Pelajari penggukaan obat untuk menyembuhkan penyakit atau tandanya. Pemakaian ini berdasar pada atas pengetahuan mengenai hubungan pada manfaat obat serta sifat fisiologi atau mikrobiologinya di satu pihak serta penyakit di pihak beda. Kadang-kadang berdasar pada juga pengalaman yang lama (basic empiris). Phytoterapi memakai beberapa zat dari tanaman untuk menyembuhkan penyakit.

Absorpsi serta Type Sediaan
Type sediaan obat memengaruhi sistem absopsinya. Untuk type sediaan obat seperti tablet, sistem absopsi diawali dari di lambung, karna di sini tablet juga akan dicampurkan yang mempermudah beberapa zat didalamnya terserap dalam pembulu darah. Terdapat banyak obat yang didesain tidak untuk terlarut seutuhnya didalam lambung, tapi terlarut perlahan didalam saluran pencernaan. Ini mempunyai tujuan jika dampak obat diperlukan berjalan dalam waktu yang lebih lama.
Obat-obatan injeksi, absorpsi berjalan amat cepat, karna zat aktif segera disuntikan kedalam pembulu darah. tersedianya hayati (jumlah zat aktif obat didalam badan) bias mendekati 100% karna obat tidak lewat sistem pencernaan yang bisa kurangi ketersediaan hayati obat.
Type sediaan yang didapatkan dengan sublingual (di bawah lidah) diabsorpsi segera di rongga mulut. Umumnya obat yang di buat berbentuk sediaan begini bisa diserap secaracepat namun
Obat yang dimasukkan kedalam badan serta diserap kedalam pembuluh darah juga akan diedarkan ke semua badan. Sebagian type sediaan didesain untuk cuma diserap segera di tujuan pengobatan. Obat luar yaitu type sediaan yang di desain untuk sistem begini. Misalnya salep yang segera dipakai di kulit yang membutuhkan penyembuhan.

Absorpsi serta Pemakaian Obat
Penyerapan obat punya pengaruh begitu perlu pada dampaktivitas penyembuhan. Oleh karenanya pasien senantiasa mengerti langkah pemakaian obat yang ia terima. Tanyakanlah pada apoteker di apotek untuk ketahui langkah pemakaian obat dengan baik serta benar.

Untuk badan manusia, pada umumnya, badan yaitu senyawa asing serta senyawa asing umumnya memiliki dampak yang merugikan, hingga keluar pemahaman kalau “obat yaitu toksin dalam dosis yg tidak merugikan. ” Oleh karenanya, sesudah obat memberi dampak yang untungkan (dampak therapy), obat mesti dibuat serta setelah itu dibuang oleh badan.
Lantas bagaimana badan mengolah serta buang senyawa obat yang berada di pada badan. Dalam pengetahuan farmakologi, beberapa sistem yang terkait dengan pemrosesan serta pembuangan senyawa obat dimaksud metabolisme serta ekskresi obat.

Metabolisme Obat 
Metabolisme yaitu modifikasi biokimia dari senyawa obat oleh makhluk hidup, sering lewat sestem-sistem enzimatik spesial. Metabolisme obat sering mengubah senyawa kimia yang lipofil jadi product kimia yang lebih gampang dibuang. Laju sistem metabolism ini perlu untuk memastikan waktu serta intensitas tindakan obat didalam badan. Organ yang perlu dalam sistem metabolisme yaitu hati.

Ekskresi Obat
Sistem ekskresi yaitu sistem yang begitu perlu untuk makhluk hidup. Eksresi yaitu satu sistem di mana sisa product sisa metabolisme serta materi tidak bermanfaat yang lain di keluarkan dari satu organism. Sesudah lewat sistem metabolisme, obat termasuk juga keladam product sisa serta beresiko jika terus-terusan berada di pada badan, oleh karenanya mesti dibuang lewat sistem eksresi.

Sesudah senyawa obat masuk sistem aliran lewat absorpsi atrau injeksi, senyawa itu didistribusikan ke semua badan. Distribusi obat yaitu beberapa sistem yang terkait dengan transfer senyawa obat dari satu tempat ke tempat beda pada badan.
Ada banyak hal yang memengaruhi sistem distribusi, diantaranya :
1. Permeabilitas antar jaringan, terlebih pada jaringan serta darah
2. Alirah darah
3. Tingkat perfusi jaringan
4. Kekuatan senyawa obat untuk membuat ikatan dengan protein plasma

Karna sistem distribusi obat begitu memengaruhi transfer senyawa obat ke beberapa lokasi penyembuhan yang diinginkan, beragam langkah ditempuh dalam pembuatan obat serta type sediaannya untuk tingkatkan dampaktivitas distribusi obat.

Ada banyak hal yang di perhatikan waktu membuat sediaan obat yang hubungan dengan distrbusi obat. Umpamanya pada pemakaian obat ibu hamil. Jika lewat uji klinis tampak kalau senyawa obat bisa melewati plasenta serta senyawa itu beresiko untuk janin, jadi obat tidak bisa di mengkonsumsi oleh ibu hamil. Membran otak juga yaitu satu diantara jaringan yang dijauhi pada sistem distribusi obat.

Sedikit perubahan susunan pada senyawa obat bisa memodifikasi alur distribusi hingga obat tidak ditransfer melaluui membran otak.
Obat menjangkau beberapa lokasi tujuan penyembuhan didalam badan, obat yang kita mengkonsumsi terlebih dulu lewat sistem penyerapan kedalam badan (absorpsi). Lewat sistem penyerapan, beberapa zat didalam obat masuk kedalam badan untuk setelah itu disebarkan ke semua badan.


ADMINISTRASI FARMASI 
Pengertian Administrasi Farmasi
Diliat dari asal tuturnya (etimologi), kata administrasi dalam bhs Inggris Administration, datang dari kata Administrare (bhs Latin) yakni satu kata kerja yang bermakna melayani, menolong, serta penuhi. Seringkali juga disimpulkan “ad” yakni intensitif serta ministrare yang bermakna melayani. Jadi, administrasi bermakna melayani dengan intensif.

Harga Jual Serta Harga Beli
Harga jual adalah jumlah spesifik yang dibayarkan oleh customer pada barang atau jasa yang di terima. Harga bisa didefinisikan jadi jumlah uang yang ditagih untuk satu product atau jasa, jumlah nilai ditukar customer untuk faedah mempunyai atau memakai barang atau jasa yang dibutuhkan itu. Harga atau tariff yaitu jumlah uang (ditambah sebagian product bila mungkin saja) yang diperlukan untuk memperoleh jumlah gabungan dari product serta servicenya. Harga yaitu nilai satu barang serta jasa diukur dengan jumlah uang di mana berdasar pada nilai itu seorang atau entrepreneur bersedia melepas barang serta jasa yang dipunyai pada pihak beda.

Harga Eceran Teratas (HET) 
HET yaitu singkatan dari kata Harga Eceran Teratas. Arti harga eceran teratas jika disingkat jadi HET. Akronim HET (harga eceran teratas) adalah singkatan/akronim resmi dalam Bhs Indonesia

Inilah artikel Dunia Farmasi dan Ilmu Farmasi yang bisa penulis sampaikan semoga bermanfaat bagi pembaca .Terimakasih

Sumber : Berbagai sumber dari berbagai Ilmu Farmasi

Popular posts from this blog

Cara-Cara UJI HA Dan HI Yang Praktis dan Mudah Dipahami

Kreatif Education - Disini penulis akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara Uji HA dan HI. Sebelum kita masuk kedalam materi Uji Ha dan Hi, teman teman harus mengetahui Pengertian HA , HI. Apa manfaat uji HA dan HI. Hemaglutination (HA) serta Hemaglutination Inhibition (HI) Test 1. Mengetahui ada tidaknya perkembangan virus ND dengan menggunakan uji HA serta HI cepat. 2. Mengetahui ada tidaknya perkembangan virus ND dengan menggunakan uji HA serta HI lambat. 3. Mengidentifikasi virus yang menghalangi aglutinasi dengan uji HI cepat. 4. Mengukur titer antibodi pada virus ND dengan uji HI lambat. 5. Uji hemaglutinasi dengan pelat mikro untuk ketahui titer enceran virus yang paling kecil yang masih tetap dapat mengaglutinasi eritrosit ayam serta kendala aglutinasi dengan pelat mikro bermanfaat untuk ketahui titer pengenceran paling kecil antibodi pada serum ayam yang masih tetap dapat menghalangi aglutinasi virus spesifik. Pemeriksaan Mikrobiologi Uji HA  UJI HEMAGLUT

Cara Membuat Preparat basah dan Preparat Kering, Paling Lengkap dan Prakrtis

Di bawah ini yaitu kajian mengenai langkah buat preparat/pembuatan preparat, cara membuat prepara itu ada beberapa macam salah satunya ; langkah buat preparat irisan, langkah buat preparat basah, terangkan langkah buat preparat irisan, langkah buat preparat kering. Ada beragam jenis tehnik untuk menolong pelajari objek biologi. Umpamanya, ketika penilaian bagian-bagian penyusun daun, dibutuhkan tehnik pembuatan sayatan serta tehnik pembuatan preparat. Segala teknik tersebut di antaranya sebagai berikut. Pemotongan dari arah yang berlainan juga akan hasilkan penampakan yang berlainan juga. Jadi contoh dua buah tomat jika dipotong dari arah yang berlainan, akhirnya juga berlainan. Apakah yang disebut dengan pemotongan melintang serta pemotongan membujur itu? Cermati gambar berikut ini! Langkah Pembuatan Preparat Basah Sebelumnya buat preparat baik yang basah ataupun yang kering ataupun yang basah, pertama-tama mesti menyiapkan terlebih dulu perlengkapannya. Alat untuk bu

GALENIKA EKSTRAK

GALENIKA EKSTRAK Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang di ambil sarinya. Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.Cairan penyari masuk kedalam zat-zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya,kemudian, zat berkhasiat tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia  lain yang kurang bermanfaat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya sebagai berikut: Drazat kehalusan Derazat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung tersebut untuk disari.semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses penyarian, ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus di buat semakin halus 2.Temperatur suhu dan lamanya waktu Suhu harus di sesuaikan de